Sandra, (bukan nama sebenarnya) adalah satu dari puluhan anak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT) harus menjalani hidup akibat kehamilan tak diinginkan. Siswi salah satu SMA di Kabupaten TTS harus menanggung malu, minder dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan mengurung diri dalam rumah, buah dari hubungan terlarang bersama pacarnya.